BudayaSimalungun

Komunitas Masyarakat Adat Sihaporas Akan Selenggarakan Ritual Adat Patarias Debata di Nagori Sihaporas

Lembaga Adat Keturunan Ompu Mamontang Laut Ambarita Sihaporas yang merupakan lembaga adat yang dimiliki masyarakat adat Sihaporas resmi merilis jadwal atau rangakain acara terkait Ulaon Patarias Debata  atau ulaon memuliakan Tuhan Yang Maha Esa yang akan dilakasanakan  di Nagori Sihaporas Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. adapun ritual adat ini akan dilakasanakan pada tanggal 23-25 Oktober 2018.

Ulaon Patarias Debata merupakan ritual puncak dari berbagai ritual yang dilaksanakan masyarakat adat sihaporas di Rumah Adat Lumban Ambarita, Sihaporaspada tanggal 13 (Sikkorapurasa) di pertanggalan Batak. Ritual ini bertujuan untuk memuja Tuhan Yang Maha Esa, mengharapkan dilimpahkannya kesehatan dan rezeki bagi masyarakat. Masyarakat adat sihaporas melakukan Pangoromon (puasa 7 hari) sebelum dan sesudah ritual Ulaon Hu Pattar Debata dilaksanakan.

Ritual ini diiringi oleh gondang batak selama 2 hari 2 malam sekaligus memberikan sitarippar harajaon kepada popparan raja sumba. Diisi dengan upacara Manektek Angir yaitu upacara doa dengan menggunakan Martanak (Minyak kelapa) didalam cawan putih yang bertujuan untuk mengetahui terkabul atau tidak terkabulnya harapan masyarakat.

dalam ritual ini ada beberapa syarat-syarat yang harus dipersiapkan dalam mendukung acara ritual :

– Demban gurningan siwalu, sipitu dohot sionom ikkon marurat

– Pangir (1 silup pitu, 1 silup lima, 1 iris saur matua)

– Pardupaan

– Hambing putih sipitu masak

– Dua manuk putih lahi bini

– Dekke (nabalga, habonaran, naniura)

– Nitak (Nahiniddatni andalu mardongan tolor dohot bunga-bunga)

– Indahan nihuniki

– Lomang, panuntungna soban junjung buhit

– Hassung

– Parpagaran

– Rudang lengkap

– Tuak takkasan

– Mual tio

– Bulu tumbuan

– Sakkalan

– Lambe gara

– Palito

Berikut ini rangkaian acara yang resmi di rilis oleh Lembaga Adat Keturunan Ompu Mamontang Laut Ambarita Sihaporas :

Selasa, 23 Oktober:
Mamulung Ambu-ambuan (Mencari dan mengumpulkan segala keperluan untuk acara baik rempah-rempah, dedaunan, dan bahan lainnya yang bersumber dari alam, air, maupun pasar/toko)
Malam sekitar pukul 19.00: Mulai Margong (Pembukaan Ritual diiringi Gondang)

Rabu, 24 Oktober
Pukul 03.00: Marhobas/mamotong ayam
Penyiapan makanan untuk sarapan
Pukul 09.00 – 12.00: Martutu Aek (Ritual di Sungai) (Diiringi gondang)
Pukul 12.00 – 13.00: Mardaun pogu (Makan siang)
Pukul 13.00 – 14.00: Manortor (Rombongan Tamu: sambutan-sambutan)
Pukul 14.00 – 15.00: Marhobas (Manguras & Memotong kambing + ayam)
Pukul 19.00 tengah malam: Manortor & Panangkokhon pele-pelean (Ritual sesajian)

Kamis, 25 Otober
Dini hari sekitar jam 06.00 Manggohi (Penutupan) Gondang

Ritual ini rutin dilaksanakan selama 4 tahun sekali. Menurut penuturan Thompson Ambarita, sebenarnya ritual ini dilaksanakan setiap tahun namun mengingat kondisi yang tidak mendukung maka diambil kebijaksanaan untuk melaksanakanya sekali 4 tahun.  Keputusan mengambil kebijakan ini diambil lewat musyawarah masyarakat adat Sihaporas dan memakai acara ritual agar keputusan yang diambil tidak salah.

Ompu Moris Ambarita yang merupakan penetua adat di Sihaporas mengatakan bahwa ritual ini merupakan warisan leluhur mereka yang terus dipegang teguh oleh masyarakat adat Sihaporas sebagai bagian dari identitas asli mereka, meskipun saat ini mereka sudah menganut agama katolik namun hal tersebut tidak pernah menjadi masalah, karena mereka yakin ritual ini merupakan bagian dari cara kita mengucap syukur. Hal senada juga di ungkap oleh Ompu Cerin Ambarita, “ sudah puluhan tahun masyarakat adat Sihaporas melaksanakan ritual ini, bahkan beberapa penetua adat di Sihaporas merupakan pengurus gereja katolik. Namun hal ini tidak pernah mendapat tentangan baik dari pastor maupun gereja, karena mereka menggap hal ini adalah bagian dari cara hidup kami dan selama ritual itu dilakasanakan demi kebaikan”.

Sebelumnya masyarakat adat Sihaporas pada bulan tanggal 28 Juni lalu melakasanakan Ulaon ManganjapUlaon Manganjap merupakan ritual masyarakat adat sihaporas yang bertujuan meminta keselamatan, rezeki, dan kesuburan bagi juma (lahan pertanian) yang dilaksanakan di ladang pada tanggal 13 (Sikkorapurasa) di pertanggalan Batak. Ritual dimulai pagi hari dan tidak boleh dilaksanakan melewati jam 11 siang. Ritual ini diisi upacara memanjatkan doa oleh seluruh masyarakat yang dilakukan dengan cara mengumpulkan satu lembar demban (daun sirih) untuk ditempelkan ke janur berbentuk bulat (daun aren).

Ritual Adat Mangap Yang Dilaksanakan Masyarakat Adat Sihaporas Pada Juni Silam

Setiap lembar daun sirih tersebut mewakili harapan setiap orang. Janur berbentuk bulat dan ubat (ramuan-ramuan tradisional) ini merupakan bagian dari persembahan yang setelah ritual dilaksanakan akan ditaruh di ladang. Besoknya, masyarakat menjalankan pantangan (Robu)yaitu 3 hari tidak keladang dan setelahnya 3 hari tidak ke hutan. Lalu esok harinya,  masyarakat terbebas dari pantangan (Manangsang Robu). Masyarakat adat sihaporas melakukan Pangoromon (puasa 7 hari) sebelum dan sesudah ritual Manganjap dilaksanakan. Ritual ini mewajibkan memberikan sitarippar harajaonkepada popparan raja sumba.

ritual adat Ulaon Patarias Debata ini merupakan puncak dari rentetan ritual adat yang dilaksanakan oleh masyarakat adat Sihaporas, sampai saat ini masyarakat adat Sihaporas masih terus menjalankan serta melestarikan ritua-ritual adat yang sudah diwariskan leluhur mereka sejak dulu kala. Hal ini menjadi bagian penting masyarakat adat Sihaporas, ditengah arus globalisasi dan moderinisasi saat ini namun  dalam kehidupan berbudaya dan sosial masyarakat adat Sihaporas tidak bisa dilepaskan dari tradisi leluhur mereka. Sesuatu yang sangat jarang ditemukan lagi dalam kehidupan orang Batak khusunya di kawasan Danau Toba yang sudah bergeser dan banyak meninggalkan budaya asli leluhur.

Sumber :
Dok. AMAN TANO BATAK
LEMBAGA ADAT KETURUNAN OMPU MAMONTANG LAUT AMBARITA SIHAPORAS

Link: https://tanobatak.aman.or.id/?p=426&preview=true

 

tanobatak

Sebuah organisasi masyarakat adat yang ada di daerah Tanah Batak Sumatera Utara

One thought on “Komunitas Masyarakat Adat Sihaporas Akan Selenggarakan Ritual Adat Patarias Debata di Nagori Sihaporas

  • Jamauli Siallagan

    Mauliate, Horas Tano Batak Sihaporas, maju tersu

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *