Masyarakat adat di Tano Batak Memperingati Hari Internasional Masyarakat Adat se Dunia 2022 (HIMAS)).
Sihaporas, 9 Agustus 2022. Ratusan Masyarakat Adat se Tano Batak memperingati Himas 2022 di tanah adat Lembaga Adat Sihaporas Lamtoras, kegiatan ini diikuti dari perwakilan berbagai komunitas KSPPM dan AMAN Tano Batak, turut hadir Komunitas Aek Godang Tornauli, Ompu Ronggur Simanjuntak, Nagasaribu Onan Harbangan, Natinggir, Natumingka, Matio, Simenakhenak, Lintong, Dolok Parmonangan, Parpatihan dan beberapa pengurus komunitas adat lainnya.
Kegiatan tersebut dimulai dengan jamuan makan siang bersama di lokasi tanah adat Sihaporas, selanjutnya diskusi berbagi pengalaman serta semangat dari masing-masing komunitas yang hadir. Oleh masing-masing komunitas adat saling menguatkan dan sepakat melanjutkan perjuangan bersama hingga PT. TPL ditutup. Juga perjuangan bersama mendesak agar pemerintah mengembalikan wilayah adat yang selama ini diklaim sepihak sebagai konsesi PT. TPL dan hutan negara. Di mana dampak dari aktivitas PT. TPL tersebut telah menghancurkan kehidupan masyarakat adat di Huta.
Kehadiran perwakilan masyarakat adat di Tano Batak tersebut di wilayah adat Sihaporas juga memberikan dukungan moril atas perjuangan yang ditempuh komunitas adat Lamtoras-Sihaporas. Dalam diskusi disampaikan oleh tetua adat Sihaporas, Ompu Morris Ambarita mengatakan “Kami sudah berjuang selama 24 tahun sejak 1998, berbagai jalur sudah kami tempuh selama ini, akan tetapi belum ada juga niat pemerintah, sehingga kami melihat pemerintah tidak adil dan kami harus segera menetukan sikap dalam menguasai dan menjaga tanah adat Sihaporas”.
Selanjutnya Delima Silalahi sebagai direktur KSPPM yang hadir menyampaikan bahwa “Kita harus tetap percaya diri dalam menguasai wilayah adat dan tidak berpatokan pada SK semata, serta jangan adanya perpecahan di antara kita”. Pun disampaikan oleh Roganda Simanjuntak sebagai ketua BPH AMAN Tano Batak, bahwa “Kita punya hak untuk identifikasi komunitas kita sebagai masyarakat adat atau tidak, bukan pemerintah atau orang lain. Sehingga itu, kita tetap teguh menjaga tanah yang diwariskan leluhur kepada kita”.
Berlanjut untuk menyepakati rencana ke depan akan konsisten melakukan penguasaan, pengelolaan wilayah adat dan pelestarian hutan adat dengan metode “Marsidapari” atau Gotong Royong bergilir di setiap komunitas di Tano Batak.
Penanaman pohon dalam rangkaian kegiatan HIMAS
Setelah Marsidapari disepakati, masyarakat adat yang hadir bersama pengurus serta masyarakat Sihaporas melakukan penanaman pohon bersama di tanah adat Sihaporas.
***